Kurangnya Bahan Baku \"Uyah Kusamba\", Bupati Suwirta Segera Akan Kumpulkan Petani Garam

Kurangnya Bahan Baku \"Uyah Kusamba\", Bupati Suwirta Segera Akan Kumpulkan Petani Garam

0
 Selasa, 18 Agustus 2020 | 380

Terkait dengan produksi Garam Beryodium “Uyah Kusamba” yang sudah secara resmi masuk ke pasar maupun toko swalayan dengan SNI dan ijin edar, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta terus menindaklanjuti hasil produksi garam tersebut. “Saat ini produksi garam Kusamba masih kekurangan bahan baku, saya akan ajak duduk bersama para petani garam agar produksi bisa berjalan maksimal,” ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa saat melakukan kunjungan ke Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir (LEPP) Mina Segara Dana, Jalan Pura Segara, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Selasa (18/8/2020).
Bupati menjelaskan, produski garam beryodium yang dikoordinir oleh Holding Gema Santi sudah menyentuh 4 (empat) ton per bulan. Dari hasil produksi tersebut, menurut Bupati Suwirta kedepan akan terus berkembang, karena semua toko-toko modern dan swalayan sudah diwajibkan untuk menjual produk lokal. Sedangkan produksi bahan baku baru bisa diproduksi sebanyak 3 (tiga) ton per bulan. Kekurangan bahan baku ini juga diakibatkan karena belakang ini cuaca yang cukup buruk dan sering turun hujan.
Lebih lanjut, Bupati Suwirta mengatakan bahwa jumlah petani garam di Kusamba sebanyak 16 petani, sedangkan jumlah sertifikat yang dikeluarkan BPN kemarin sebanyak 49 buah. Jadi masih ada sebanyak 33 orang yang memiliki tanah dipinggir pantai, tetapi belum dimanfaatkan dengan baik. Apabila itu bisa digunakan dengan baik maka keseimbangan dari hulu hingga hilir ini akan terjadi. “Dari hasil ini kita masih kekurangan bahan baku, oleh sebab itu saya akan terus berupaya dan akan mengumpulkan para petani untuk membahas langkah yang terbaik kedepan agar produksi garam bisa berjalan secara maksimal,” harap Bupati Suwirta.
Hal yang paling penting ditekankan Bupati Suwirta yakni meminta agar Koperasi LEPP Mina Segara Dana bisa tetap waspada terhadap produk oplosan dari luar. Pihaknya tidak ingin ada produk lokal dari luar yang masuk ke koperasi, hal ini tentu dinilai nantinya bisa menurunkan kualitas Uyah Kusamba.
Selain itu, saat ini garam beryodium Kusamba dengan label “Uyah Kusamba” Gema Santi dijual kepasaran dengan harga Rp. 5.000,- setiap 250 gram. Sedangkan untuk bahan baku garam, pihak Koperasi membeli perkilo garam hasil produksi petani Kusamba dengan harga Rp. 10.000,00. Untuk produksi garam beryodium, pihaknya menyatakan dalam sebulan dapat menghasilkan 14 ton garam atau 12.000 pcs dalam kemasan berukuran 250gram.
SALAM GEMA SANTI

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Klungkung

Edit: kaw Diskominfo